Senin, 16 Juli 2012
0
Senin, 16 Juli 2012
Unknown
8 gunung meletus terdahsyat di indonesia
Delapan Gunungberapi di Indonesia ini terkenal di dunia karena letusannya. Setap kali
meletus, selalu menelan korban nyawa manusia.
Kedelapan gunung berapi di indonesia itu
adalah sebagai berikut:
1.
Gunung
Kelud
Sejak abad ke-15, Gunung Kelut telah
memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586
merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran
lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga
kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat
banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.
Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat
meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung
ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada
siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.
2.
Gunung Merapi
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam
kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di
zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng
Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan
sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu,
letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah
lava.
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3
tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi
yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930.
Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa
diselubungi abu.
Diperkirakan, letusan tersebut
menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di
tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.
3.
Gunung Galunggung
Gunung Galunggung tercatat pernah
meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan
Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan
kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap
dari dalam kawah.
Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12
Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu
halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara
mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan
menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh
40 km dari puncak gunung.
4.
Gunung Agung
Gunung Agung terakhir meletus pada
1963-64 dan masih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang
kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu. Dari kejauhan, gunung ini tampak
kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar.
Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk
melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering
tertutup awan. Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar
ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung.
Pada tanggal 24 Februari lava mulai
mengalir menuruni lereng utara gunung, akhirnya perjalanan 7 km dalam 20 hari mendatang.
Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km
ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar.
Arus ini banyak menghancurkan
desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei
menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.
5.
Krakatau
Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang
masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini
pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang
sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.
Letusan itu sangat dahsyat; awan panas
dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum
tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan
Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia
dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan
mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di
akhir Perang Dunia II.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan
iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis
yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya.
Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih
kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia,
Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung
tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit.
Sementara ketika Gunung Krakatau
meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah
berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang
tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau
adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut.
Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi.
Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai
letusan tersebut.
6.
Maninjau
Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Deposito diperkirakan akan didistribusikan lebih dari 8.500 km ² dan memiliki volume 220-250 km ³. kaldera ini memiliki panjang 20 km dan lebar 8 km.
Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Deposito diperkirakan akan didistribusikan lebih dari 8.500 km ² dan memiliki volume 220-250 km ³. kaldera ini memiliki panjang 20 km dan lebar 8 km.
7.
Gunung Tambora
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181.
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181.
Letusan gunung ini terdengar hingga
pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan,
Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak
kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung
akibat dari letusan tersebut.
Bahkan beberapa peneliti memperkirakan
sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan
atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini
menyebabkan perubahan iklim dunia.
Satu tahun berikutnya (1816) sering
disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca
Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini.
Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian
ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada
abad ke-19.
Selama penggalian arkeologi tahun 2004,
tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di
kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan
pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri
yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.
8.
Toba Supervolcano
Merupakan letusan gunung berapi yang
paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan
generasi umat manusia di planet Bumi.
73.000 tahun yang lalu letusan dari
supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya
sedikit yang selamat. Dan setelah Tsunami Gunung Berapi Di Indonesia menjadi
Aktif sekali lagi dan mengancam umat manusia.
Letusan ini tidak bisa dibandingkan
dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa
berjalan tegak. Dibandingkan dengan SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang
menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil.
Padahal krakatau memiliki daya ledak
setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir
hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya
musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau.
Seperti yang telah diketahui oleh para
ilmuwan, toba hampir memusnahkan umat manusia 73.00 tahun yang lalu. Saat itu
manusia neanderthal menghuni bumi kita bersamaan dengan homo sapiens di eropa,
serta homo erectus dan homo floresiensis di asia. Saat itu sangat dingin di
eropa, Zaman es terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar dan rusa
raksasa diburu.
Selain makanan herbivora, mammoth dan
badak berbulu juga seringkali menjadi menu makanan manusia saat Toba, dengan
diameter 90 kilometer di pulau yang sekarang dikenal dengan nama
Sumatera.Meledak dalam arti yang sebenarnya.
Bersamaan dengan gelombang besar
tsunami, ada 2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke
seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi
manusia menjadi hanya sekitar 5000 sampai 10000 manusia saja.
Sebenarnya manusia jaman sekarang
berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan super volcano Toba
73.000 tahun yang lalu. Oleh karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung
jawab atas hampir musnahnya umat manusia.
Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang
dapat ditemuai di area tersebut(Indonesia) sekarang. Beberapa diantaranya
menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa minggu setelah gempa
di dasarlaut pada bulan desember 2004.
Walaupun Toba sampai saat ini masih
tertidur jauh dan aman dibawah sebuah laut besar yang menyandang nama sama di
Sumatera Utara. banyak orang yang takut apabila suatu saat Gunung Berapi aktif
di Talang yang berada 300 kilometer di selatan Toba meletus, bisa membangunkan
Raksasa yang tertidur.
Related Articles :
Do you like this article? Spread the words!
If you enjoyed this post, please consider leaving a comment or subscribing to the E-mail feed to have future articles delivered to your feed reader.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “8 gunung meletus terdahsyat di indonesia”
Posting Komentar